Rabu, 08 Agustus 2012

Berpuasa Bagi Penyandang Kencing Manis


Berpuasa   Bagi Penyandang Kencing Manis
Sampai saat ini, masih banyak penyandang kencing manis yang masih ragu-ragu atau bahkan kebingungan untuk menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Ketika orang lainmenyambut gembira akan datangnya bulan suci Ramadhan dan bersiap untuk berpuasa, mereka masih dihadapkan pada pertanyaan, apakah boleh berpuasa ?

Penyakit kencing manis atau dalam istilah medisnya diabetes mellitus(DM) merupakan penyakit kronis yang terjadi akibat gangguan hormone insulin dalam tubuh. Hormon  ini berfungsi untuk mengatur kadar gula dalam darah agar tidak terlalu tinggi. Kadar gula yang terlalu tinggi dapat menyebabkan berbagai gangguan, terutama pada pembuluh darah dan syaraf.

Ada 4 tipe DM, antara lain DM tipe 1 yang bukan disebabkan karena factor keturunan dan biasanya terjadi pada orang-orang sangat muda dan usia dini. DM tipe IIdisebabkan oleh factor keturunan dan lingkungan (pola makan dan pola hidup). DM tipe III terjadi hanya pada saat kehamilan. DM tipe IV diakibatkan oleh suatu penyakit atau obat-obatan.

Sementara, berdasarkan ketergantungan pada insulin, DM dibagi menjadi 2 tipe. Penderita tipe pertama sangat membutuhkan tambahan insulin dari luar tubuh,biasanya dengan disuntikan. Penderita tipe II tidak tergantung pada insulin.
Gejala DM sangat bervariasi dan mungkin sama sekali tidak bergejala. Biasanya hanya muncul gejala ringan atau gejala cukup berat. Pada DM tipe I, gejala klasiknya adalah sering kencing, sering merasa haus dan lapar, badan menjadi kurus dan sering kelelahan. Sementara pada DM tipe II, mengalami gangguan komplikasi pada mata, gagal ginjal, sering kesemutan pada jari tangan dan kaki, gairah seks menurun, impoten dan lain-lain.

Proses Pemecahan Energi
Makanan yang diamkan, energinya digunakan untuk kebutuhan organ-organ vital. Apabila masih ada sisa energi, akan disimpan dalam bentuk cadangan energi (glikogen) di hati. Jika suatu saat, orang tersebut kekurangan/tidak makan atau saat berpuasa, energi simpanan di hati akan dipecah menjadi gula dalam darah. (gula darah).

Gula darah ini digunakan sebagai sumber energi utama bagi organ-organ penting seperti otak, jaringan saraf, dan sel darah. Cadangan energi dalam hati dapat menjadi sumber gula darah untuk kebutuhan otak selama 12-16 jam. Itulah mengapa puasa Ramadhan yang hanya 14 jam tersebut tidak mengganggu kesehatan pada orang yang sehat. Hal yang demikian dijelaskan oleh Dr. Imam Subekti, SpPD-KEMD dalam artikel “Berpuasa bagi penyandang diabetes” pada buku “Tips berpuasa  Ramadhan Pada Berbagai Penyakit Kronik”.

Masalah Pada DM
Pada penyandang DM terdapat kekurangan jumlah dan atau kualitas insulin sehingga kemampuan menyimpan sisa energi yang masuk jadi berkurang. Penyandang DM yang gula darahnya terkontrol, cadangan energinya masih cukup baik sehingga tidak ada masalah bila berpuasa.
Pada penyandang DM yang tidak terkontrol masalahnya adalah cadangan energinya tidak mencukupi sehingga akan terjadi pemecahan sumber energi lain seperti lemak yang mengandung resiko terjadinya komplikasi akut ketoasidosis atau bila tidak berhati-hati dalam pengaturan obatnya, bisa mengakibatkan kekurangan gula darah (hipoglikemia).

Hipogikemia dapat terjadi saat berpuasa terutama sore hari menjelang berbuka puasa. Tanda-tanda hipogikemia yang perlu diketahui adalah gelisah dan berkeringat, gemetar, berdebar-debar, rasa semutan pada lidah dan bibir, penglihatan ganda, bingung. Bila dibiarkan  dapat terjadi penurunan kesadaran dan kejang-kejang. Bila salah satu dari tanda tersebut terjadi, sebaiknya, segera membatalkan puasa dengan minum air gula dan dilanjutkan makan. Pemantauan kadar gula darah penting selama Ramadhan untuk menghindari kemungkinan terjadinya hipoglikemia.

Penyandang DM bolehkan Puasa ?
Berpuasa bagi penyandang DM memerlukan siasat yang khusus. Bila tidak disiasati dengan baik, yang dikhawatirkan adalah resiko terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah dibawah normal)  akibat tidak adanya asupan makanan selama berpuasa. Bisa juga terjadi resiko hiperglikemia  karena makan yang berlebihan setelah berbuka puasa.

Menurut Dr.Dante Saksono Harbuwono,Sp.PD-KEMD, staf divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, penyandang dengan kadar gula darah terkendali bias aman berpuasa. Maksud dari kadar gula darah terkendali adalah kadar gula darah dapat dipertahankan kurang dari 110 miligram/desiliter darah selama puasa dan 160 miligram/desiliter darah selama berbuka puasa.
Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana caranya agar gula darah tetap terkendali ?Bila penyandang DM berniat puasa maka harus dilakukan secara terencana dan terpantau dengan mengkonsultasikannya kepada Dokter. Hal tersebut penting karena tidak semua penyandang DM boleh berpuasa. Penyandang DM dengan komplikasi berat misalnya gagal ginjal dan gagal jantung sebaiknya tidak berpuasa sebab dapat memperberat komplikasi yang sudah terjadi.

OBAT DIABETES ALAMI
Madu Hitam Pahit Griya Assalam merupakan obat diabetes yang bekerja secara efektif dan cepat dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes tipe II dan dapat meningkatkan stamina tubuh agar menjadi fit dan bersemangat dalam beraktifitas (tidak lesu/lemah). Madu Hitam Pahit Griya Assalam mengandung unsur kromium yang berperan sebagai obat diabetes dengan cara memperbaiki fungsi pankreas yang bertugas untuk memproduksi/mensekresi insulin untuk metabolisme gula agar dapat masuk dalam sel-sel tubuh dan tidak menumpuk pada pembuluh darah. Madu Hitam Pahit Griya Assalam juga merupakan obat diabetes yang mengandung senyawa Alkaloid yang berkhasiat untuk mengobati peradangan dalam tubuh dan memulihkan fungsi sel-sel tubuh. Madu Hitam Pahit Griya Assalam adalah obat diabetes yang banyak mengandung hemaglobin yang berkhasiat untuk mengikat oksigen untuk metabolisme tubuh sehingga berkhasiat untuk memulihkan serta menjaga stamina dan vitalitas tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar