Tampilkan postingan dengan label diabetes melitus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label diabetes melitus. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 September 2012

Pengelolaan Diabetes Melitus

Pengelolaan Diabetes Melitus Yang Rasional
Diabetes Melitus (DM) jika tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan berbagai komplikasi, misalnya penyakit serebrovaskuler, jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai, penyakit di mata, ginjal dan saraf.Jika kadar glukosa darah dapat dikendalikan dengan baik, diharapkan semua komplikasi tersebut dapat dicegah, paling tidak dihambat.

Menurut Prof.DR.Dr. Sarwono Waspadji, SpPD-KEMD, dalam keadaan normal glukosa diatur sedemikian rupa oleh insulin yang diproduksi oleh sel beta pankreas, sehingga kadarnya dalam darah selalu dalam batas aman, baik pada keadaan sebelum makan maupun setelah makan. Kadar glukosa darah selalu stabil sekitar 70-140 mg/dl. Pada keadaan diabetes melitus, tubuh kekurangan insulin sehingga pengaturan kadar glukosa darah menjadi kacau.

Gejala diabetes melitus sangat khas, yakni sering kencing, lemas, sering mengantuk dan berat badan menurun. Kalau hal itu dibiarkan berlarut-larut maka dapat berakibat terjadinya kegawatan diabetes melitus yaitu ketoasidosis diabetik yang sering mengakibatkan kematian.

Kasus diabetes melitus yang terbanyak dijumpai adalah diabetes melitus tipe 2 yang umumnya memiliki latar belakang, kelainan berupa resistensi insulin. Kasus diabetes melitus tipe 1 yang memiliki latar belakang kelainan berupa kurangnya insulin secara absolut akibat proses autoimun tidak begitu banyak ditemukan di Indonesia.

Mengelola diabetes melitus dalam jangka pendek tujuannya untuk menghilangkan keluhan/gejala diabetes melitus dan mempertahankan rasa nyaman serta sehat. Dalam jangka panjang, tujuannya untuk mencegah komplikasi baik makroangiopati, mikroangiopati maupun neuropati dengan tujuan akhir menurunkan kecacatan dan kematian akibat diabetes melitus.

Dalam mengelola diabetes melitus, langkah pertama yang harus dilakukan adalah pengelolaan non-farmakologis berupa perencanaan makanan dan kegiatan jasmani. Jika belum tercapai, dilanjutkan dengan langkah berikutnya yaitu penggunaan obat/pengelolaan farmakologis.

Pada kebanyakan kasus, umumnya dapat diterapkan langkah seperti diatas. Pada keadaan kegawatan tertentu (ketoasidosis, diabetes dengan infeksi, stress), pengelolaan farmakologis dapat langsung diberikan, umumnya berupa suntikan insulin. Tentu saja dengan tidak melupakan pengelolaan non-farmakologis.

Adapaun pilar utama pengelolaan diabetes melitus meliputi : perencanaan makanan, latihan fisik, pengelolaan farmakologis, dan penyuluhan berupa edukasi kepada masyarakat.


OBAT DIABETES ALAMI
Madu Hitam Pahit Griya Assalam merupakan obat diabetes yang bekerja secara efektif dan cepat dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes tipe II dan dapat meningkatkan stamina tubuh agar menjadi fit dan bersemangat dalam beraktifitas (tidak lesu/lemah). Madu Hitam Pahit Griya Assalam mengandung unsur kromium yang berperan sebagai obat diabetes dengan cara memperbaiki fungsi pankreas yang bertugas untuk memproduksi/mensekresi insulin untuk metabolisme gula agar dapat masuk dalam sel-sel tubuh dan tidak menumpuk pada pembuluh darah. Madu Hitam Pahit Griya Assalam juga merupakan obat diabetes yang mengandung senyawa Alkaloid yang berkhasiat untuk mengobati peradangan dalam tubuh dan memulihkan fungsi sel-sel tubuh. Madu Hitam Pahit Griya Assalam adalah obat diabetes yang banyak mengandung hemaglobin yang berkhasiat untuk mengikat oksigen untuk metabolisme tubuh sehingga berkhasiat untuk memulihkan serta menjaga stamina dan vitalitas tubuh.

Rabu, 05 September 2012

Hiperglikemia Postprandial


Waspadai Melonjaknya Kadar Gula Darah Setelah Makan
Gula darah harus diturunkan sehingga mencapai batas normal

Diabetes Melitus (DM) terus menarik perhatian dunia. Penyebabnya tak lain karena jumlah penderitanya yang semakin tinggi. Apalagi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Diabetes Melitus (DM) merupakan penyebab kematian keempat di dunia dan bertanggung jawab atas lebih dari tiga juta kematian setiap tahunnya.

Diabetes Melitus juga merupakan factor resiko yang dapat meningkatkan kematian akibat penyakit kardiovaskuler sebesar satu sampai empat kali lipat. Diabetes Melitus memang diyakini berkaitan erat dengan meningkatnya resiko penyakit kardiovaskuler, dimana kebanyakan penderita dengan prediabetes dan diabetes mellitus tipe 2 meninggal karena penyakit kardiovaskuler.

Menurut Ketua Divisi Endokrin dan Metabolisme, Departemen Penyakit dalam FKUI, Prof.DR.dr.Sidartawan Soegondo, SpPD, KEMD, FACE, penyandang diabetes mellitus harus mewaspadai resiko hiperglikemia postprandial

Hiperglikemia postprandial merupakan kadar gula darah dua jam sesudah makan yang melebihi nilai normal. Berdasarkan consensus diabetes tahun 2002, dalam keadaan normal, kadar gula darah dua jam sesudah makan nilainya kurang dari 200 mg/dl. Para individu dengan diabetes mellitus, kadarnya melebihi atau sama dengan 200 mg/dl.

Kadar gula darah yang tinggi berbahaya bagi penderita diabetes mellitus dan kelompok pradiabetes karena berhubungan dengan komplikasi pembuluh darah besar. Untuk itu, International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2007 membuat panduan (guideline) agar mewaspadai hiperglikemia postprandial terhadap resiko penyakit kardiovaskuler. Menurut IDF, menurunnya kadar gula darah akan mengurangi resiko komplikasi pembuluh darah, misalnya stroke atau penyakit kardiovaskuler.

Adapun target kadar gula darah yang diturunkan dua jam setelah makan harus kurang  dari 140 mg/dl. Selain itu, penting pula memperhatikan nilai hemoglobin A1c (HbA1c) dan kadar gula darah puasa. Nilai HbA1c atau gambaran rata-rata kadar gula darah selama dua bulan, idealnya kurang dari 1,5%, sementara kadar gula darah puasa kurang dari 100 mg/dl. Permasalahannya adalah, untuk mencapai target tersebut tidaklah mudah. Apalagi orang dengan hiperglikemia postprandial setelah makan akan memiliki kadar gula darah yang meningkat cepat. Untuk menurunkannya, mau tidak mau, menggunakan obat diabetes mellitus.

OBAT DIABETES ALAMI
Madu Hitam Pahit Griya Assalam merupakan obat diabetes yang bekerja secara efektif dan cepat dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes tipe II dan dapat meningkatkan stamina tubuh agar menjadi fit dan bersemangat dalam beraktifitas (tidak lesu/lemah). Madu Hitam Pahit Griya Assalam mengandung unsur kromium yang berperan sebagai obat diabetes dengan cara memperbaiki fungsi pankreas yang bertugas untuk memproduksi/mensekresi insulin untuk metabolisme gula agar dapat masuk dalam sel-sel tubuh dan tidak menumpuk pada pembuluh darah. Madu Hitam Pahit Griya Assalam juga merupakan obat diabetes yang mengandung senyawa Alkaloid yang berkhasiat untuk mengobati peradangan dalam tubuh dan memulihkan fungsi sel-sel tubuh. Madu Hitam Pahit Griya Assalam adalah obat diabetes yang banyak mengandung hemaglobin yang berkhasiat untuk mengikat oksigen untuk metabolisme tubuh sehingga berkhasiat untuk memulihkan serta menjaga stamina dan vitalitas tubuh.

Kamis, 09 Agustus 2012

Bersahabat Dengan Diabetes


Bersahabat Dengan Diabetes
Dalam jumlah tertentu, gula sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai bahan baker atau sumber energi. Akan tetapi jika jumlahnya berlebih dapat menjadi penyebab kesakitan dan  kematian. Bila seseorang sudah berkurang kemampuan sel dalam tubuhnya untuk menyerap gula,seperti pada penyandang diabetes mellitus, maka ia harus bersahabat dengan penyakitnya.

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit yang sifatnya tidak dapat disembuhkan secara total dan akan senantiasa menyertai seumur hidup penyandangnya. Walau begitu, tidak usah berputus asa karena diabetes mellitus tetap dapat dikendalikan dengan perubahan gaya hidup dan perilaku sehingga mencegah terjadinya komplikasi, jelas Dr. Em Yunir, SpPD-KEMD dalam suatu seminar awam yang diselenggarakan di RS. JMC.

Diabetes yang  secara awam disebut kencing manis adalah penyakit kronis yang ditandai kadar gula darah yang tinggi. Penyandang diabetes mellitus atau disebut diabetesi tidak dapat menyimpan sebagian besar gula yang diserap dari makanan, sehingga gula tersebut tetap berada dalam darah. Gula dalam darah yang berlebih dapat menimbulkan berbagai komplikasi.

Pada diabetesi, terjadi gangguan dimana jumlah hormone insulin menurun karena produksi berkurang atau kekuatan/kualitasnya yang menurun. Insulin merupakan hormone yang dihasilkan oleh kelenjar pancreas, berfungsi untuk mengontrol gula dalam darah masuk ke dalam sel tubuh.

Gangguan hormone insulin dipengaruhi oleh factor keturunan dan factor lingkungan/ cara hidup. Termasuk dalam gaya hidup beresiko adalah pola makan berlebih, kurang olahraga dan stress. Kelompok masyarakat yang beresiko terkena diabetes mellitus (DM) adalah mereka yang berusia di atas 40 tahun, kegemukan/ obesitas, kadar lemak tinggi/dislipidemia, tekanan darah tinggi/hipertensi, riwayat melahirkan anak dengan berat lahir lebih dari 4 kilogram, dan adanya anggota keluarga yang diabetesi.

Gejala diabetes yang khas adalah banyak kencing, banyak minum (sering haus), banyak makan (sering merasa lapar), berat badan turun.  Adapula gejala tidak khas seperti penglihatan kabur,keputihan, kesemutan, gatal pada kulit/sekitar kemaluan dan disfungsi ereksi/impotent.

Pemeriksaan rutin perlu dilakukan
Kadang kadar gula darah yang tinggi tidak menimbulkan keluhansehingga sering diabetesi datang ke dokter sudah dengan komplikasi.Bagaimana mengatasi kondisi tersebut ?
Talkshow  yang diadakan oleh sebuah jaringan laboratorium klinik dengan nara sumber DR. Dr. Aris Wisbudi,SpPD dan Dra. Indriyanti Rafi Sukmawati,Apt,Msi, mengingatkan pentingnya dilakukan skrining Diabetes Melitus (DM). Untuk skrining bisa dilakukan pemeriksaan gula darah sewaktu yang bias dilakukan kapan saja, mudah dan cepat. Patokan kadar gula darah sewaktu yang normal adalah kurang dari 126 mg/dl.

Bila didapatkan hasil diatas batas normal maka dianjurkan segera konsultasi ke dokter dan jika hasil dalam batas normal maka dianjurkan pemeriksaan ulang minimal setahun kemudian.
Selain pemeriksaan yang cukup sederhana itu, Dra. Indriyanti jugamenjelaskan bagi diabebetesi (penderita diabetes mellitus) perlu juga dilakukan pemeriksaan HbA1c, albuminurinkuantitatif, NT-ProBNP,profil lipid, protein albumin/globulin,GPT,kreatinin, yang bermanfaat untuk mengetahui kualitas pengendalian diabetes mellitus dan menilairesiko komplikasi atau mendeteksi dini komplikasi.

Komplikasi Dilawan dengan Pengendalian
Diabetes Melitus (DM) seperti disebutkan oleh Dr. Aris dapat mengakibatkan munculnya berbagai komplikasi yaitu, penyakit jantung koroner, gagal jantung,stroke, komplikasi pada mata, gangguan ginjal, gangguan saraf dan lain-lain.
Untuk mencegah itu semua maka penyandang diabetes mellitus (DM) harus mengendalikan kadar gula darah agar tetap dapat hidup berkualitas.Mengenai pengendalian, Dr.Aris mengimbau perubahan gaya hidup sangat penting. Ada empat hal yang dapat dilakukan yaitu : pengaturan makan atau diet, olahraga atau aktifitas fisik yang cukup, pengobatan dan evaluasi kesehatan dengan melakukan evaluasi medis secara lengkap yang meliputi pemeriksaan fisik, riwayat penyakit dan pemeriksaan laboratorium.

OBAT DIABETES ALAMI
Madu Hitam Pahit Griya Assalam merupakan obat diabetes yang bekerja secara efektif dan cepat dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes tipe II dan dapat meningkatkan stamina tubuh agar menjadi fit dan bersemangat dalam beraktifitas (tidak lesu/lemah). Madu Hitam Pahit Griya Assalam mengandung unsur kromium yang berperan sebagai obat diabetes dengan cara memperbaiki fungsi pankreas yang bertugas untuk memproduksi/mensekresi insulin untuk metabolisme gula agar dapat masuk dalam sel-sel tubuh dan tidak menumpuk pada pembuluh darah. Madu Hitam Pahit Griya Assalam juga merupakan obat diabetes yang mengandung senyawa Alkaloid yang berkhasiat untuk mengobati peradangan dalam tubuh dan memulihkan fungsi sel-sel tubuh. Madu Hitam Pahit Griya Assalam adalah obat diabetes yang banyak mengandung hemaglobin yang berkhasiat untuk mengikat oksigen untuk metabolisme tubuh sehingga berkhasiat untuk memulihkan serta menjaga stamina dan vitalitas tubuh.

Rabu, 08 Agustus 2012

Penyandang Diabetes yang dilarang puasa


Siapa penyandang diabetes mellitus yang dilarang puasa ?
Seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya bahwa penyandang diabetes mellitus diperbolehkan berpuasa namun ada beberapa tipe diabetes mellitus yang tidak dianjurkan untuk melakukan puasa, diantaranya penyandang dengan insulin dosis tinggi, penyandang diabetes mellitus yang sedang hamil, penyandang diabetes yang sakit berat,dan penyandang diabetes yang pernah mengalamikomplikasi berat seperti ketoasidosis. Begitu pula dengan penyandang DM tipe-1 yang tidak stabil serta penyandang DM tipe-1 dan tipe-2 dengan control buruk, tidak dianjurkan berpuasa.

Untuk memudahkan dalam mempertimbangkan apakah penyandang diabetes mellitus (DM) boleh berpuasa, penyandang diabetes mellitus dikelompokkan ke dalam 3 kelompok :

Kelompok 1:
Penyandang Diabetes Melitus yang kadar gula darahnya terkontrol dengan perencanaan makanan dan olahraga.Penyandang diabetes ini dapat berpuasa tanpa masalah, dengan tetap memperhatikan pola makandanaktifitas fisik.

Kelompok 2 :
Penyandang Diabetes Melitusyang selain melaksanakan perencanaan makanan dan olahraga juga memerlukan obat untuk mengatur kadar gula darahnya. Kelompok ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
a.       Membutuhkan dosis tunggal dan kecil, misalnya: glibenklamid 1x1 sehari pada pagi hari. Kelompok ini boleh berpuasa dengan menggeser obat pagi ke sore saat berbuka puasa.
b.      Membutuhkan obat dengan  dosis lebih tinggi dan terbagi, misalnya glibenklamid pagi 2 dan sore 1 tablet. Kelompok ini dapat berpuasa dengan menggeser obat pagi ke saat berbuka dan obat sore ke saat makan sahur dengan dosis setengahnya.
c.       Apabila biasa minumobat 3 kali sehari, maka obat pagi dan siang diminum saat berbuka  dan obat sore digeser ke saat makan sahur dengan dosis setengahnya.

Kelompok3 :
a.       Membutuhkan insulin 1 kali sehari. Kelompok ini dapat melakukan puasa dengan syarat motivasi yang kuat  dan pemantauan yang baik dan pengawasan extra ketat khususnya t rhadap resiko hipoglikemia. Waktu untuk suntikan insulin digeser ke saat berbuka.
b.      Membutuhkan insulin 2 kali atau lebih sehari. Kelompk initidak dianjurkan berpuasa karena dianggap gula darahnya tidak stabil.
c.       Membutuhkan kombinasi obat insulin 1 kali sehari. Kelompok ini boleh berpuasa dan suntik insulin digeser pada saat berbuka.
d.      Membutuhkan kombinasi obat dengan insulin 2 kali atau lebih. Kelompok ini tidak dianjurkan berpuasa karena dianggap gula darahnya tidak stabil.

Pengaturan Makan dan Aktifitas
Menurut Dr. Dante,penyandang diabetes mellitus sebaiknya menerapkan pola makan yang aman saat berpuasa dan berhati-hati dalam memilih makanan serta minuman yang dikonsumsi. Makanlah saat berbuka sesegera mungkin dan makan sahur selambat mungkin hingga mendekati imsak. Konsumsi makanan yang segar dan bergizi secara bertahap yakni 50 persen saat berbuka puasa, 10 persen setelah solat tarawih dan 40 persen ketika sahur. Sebaiknya membatasi makanan manis dan makanan yang digoreng serta memilih untuk mengkonsumsi karbohidrat kompleks ketika makan sahur, jelas Dr.Dante.
Konsumsi cairan  disesuaikan kebutuhan normal, sekitar delapan gelas per hari. Penting diperhatikan untuk minum cukup terutama setelah berbuka karena penyandang diabetes mellitus cenderung cepat mengalami dehidrasi.

Kondisi gula darah tidak seimbang jika pasien terus-menerus mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gula. Jika pasien memiliki disiplin yang tinggi dengan tidak mengkonsumsi makanan manis dalam jumlah banyak maka pasien tidak akan mengalami gangguan berarti. Mereka tetap bias menjalani puasa dengan baik tanpa harus takut kadar gula darahnya meningkat. Namin jangan sampai terjadi hipoglikemia, tandas Dr. Dante.

Lakukan aktifitas fisik sehari-hari dengan wajar seperti biasa. Dianjurkan untuk beristirahat setelah Dzuhur. Olahraga harus disesuaikan dengan kondisi tubuh, sebaiknya jangan berolahraga terlalu berat. Tak lupa juga untuk selalu pantau dan kontrol gula darah  secara teratur saat yang pas adalah dua jam setelah zuhur dan setelah berbuka.   

 OBAT DIABETES ALAMI
Madu Hitam Pahit Griya Assalam merupakan obat diabetes yang bekerja secara efektif dan cepat dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes tipe II dan dapat meningkatkan stamina tubuh agar menjadi fit dan bersemangat dalam beraktifitas (tidak lesu/lemah). Madu Hitam Pahit Griya Assalam mengandung unsur kromium yang berperan sebagai obat diabetes dengan cara memperbaiki fungsi pankreas yang bertugas untuk memproduksi/mensekresi insulin untuk metabolisme gula agar dapat masuk dalam sel-sel tubuh dan tidak menumpuk pada pembuluh darah. Madu Hitam Pahit Griya Assalam juga merupakan obat diabetes yang mengandung senyawa Alkaloid yang berkhasiat untuk mengobati peradangan dalam tubuh dan memulihkan fungsi sel-sel tubuh. Madu Hitam Pahit Griya Assalam adalah obat diabetes yang banyak mengandung hemaglobin yang berkhasiat untuk mengikat oksigen untuk metabolisme tubuh sehingga berkhasiat untuk memulihkan serta menjaga stamina dan vitalitas tubuh.

Berpuasa Bagi Penyandang Kencing Manis


Berpuasa   Bagi Penyandang Kencing Manis
Sampai saat ini, masih banyak penyandang kencing manis yang masih ragu-ragu atau bahkan kebingungan untuk menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Ketika orang lainmenyambut gembira akan datangnya bulan suci Ramadhan dan bersiap untuk berpuasa, mereka masih dihadapkan pada pertanyaan, apakah boleh berpuasa ?

Penyakit kencing manis atau dalam istilah medisnya diabetes mellitus(DM) merupakan penyakit kronis yang terjadi akibat gangguan hormone insulin dalam tubuh. Hormon  ini berfungsi untuk mengatur kadar gula dalam darah agar tidak terlalu tinggi. Kadar gula yang terlalu tinggi dapat menyebabkan berbagai gangguan, terutama pada pembuluh darah dan syaraf.

Ada 4 tipe DM, antara lain DM tipe 1 yang bukan disebabkan karena factor keturunan dan biasanya terjadi pada orang-orang sangat muda dan usia dini. DM tipe IIdisebabkan oleh factor keturunan dan lingkungan (pola makan dan pola hidup). DM tipe III terjadi hanya pada saat kehamilan. DM tipe IV diakibatkan oleh suatu penyakit atau obat-obatan.

Sementara, berdasarkan ketergantungan pada insulin, DM dibagi menjadi 2 tipe. Penderita tipe pertama sangat membutuhkan tambahan insulin dari luar tubuh,biasanya dengan disuntikan. Penderita tipe II tidak tergantung pada insulin.
Gejala DM sangat bervariasi dan mungkin sama sekali tidak bergejala. Biasanya hanya muncul gejala ringan atau gejala cukup berat. Pada DM tipe I, gejala klasiknya adalah sering kencing, sering merasa haus dan lapar, badan menjadi kurus dan sering kelelahan. Sementara pada DM tipe II, mengalami gangguan komplikasi pada mata, gagal ginjal, sering kesemutan pada jari tangan dan kaki, gairah seks menurun, impoten dan lain-lain.

Proses Pemecahan Energi
Makanan yang diamkan, energinya digunakan untuk kebutuhan organ-organ vital. Apabila masih ada sisa energi, akan disimpan dalam bentuk cadangan energi (glikogen) di hati. Jika suatu saat, orang tersebut kekurangan/tidak makan atau saat berpuasa, energi simpanan di hati akan dipecah menjadi gula dalam darah. (gula darah).

Gula darah ini digunakan sebagai sumber energi utama bagi organ-organ penting seperti otak, jaringan saraf, dan sel darah. Cadangan energi dalam hati dapat menjadi sumber gula darah untuk kebutuhan otak selama 12-16 jam. Itulah mengapa puasa Ramadhan yang hanya 14 jam tersebut tidak mengganggu kesehatan pada orang yang sehat. Hal yang demikian dijelaskan oleh Dr. Imam Subekti, SpPD-KEMD dalam artikel “Berpuasa bagi penyandang diabetes” pada buku “Tips berpuasa  Ramadhan Pada Berbagai Penyakit Kronik”.

Masalah Pada DM
Pada penyandang DM terdapat kekurangan jumlah dan atau kualitas insulin sehingga kemampuan menyimpan sisa energi yang masuk jadi berkurang. Penyandang DM yang gula darahnya terkontrol, cadangan energinya masih cukup baik sehingga tidak ada masalah bila berpuasa.
Pada penyandang DM yang tidak terkontrol masalahnya adalah cadangan energinya tidak mencukupi sehingga akan terjadi pemecahan sumber energi lain seperti lemak yang mengandung resiko terjadinya komplikasi akut ketoasidosis atau bila tidak berhati-hati dalam pengaturan obatnya, bisa mengakibatkan kekurangan gula darah (hipoglikemia).

Hipogikemia dapat terjadi saat berpuasa terutama sore hari menjelang berbuka puasa. Tanda-tanda hipogikemia yang perlu diketahui adalah gelisah dan berkeringat, gemetar, berdebar-debar, rasa semutan pada lidah dan bibir, penglihatan ganda, bingung. Bila dibiarkan  dapat terjadi penurunan kesadaran dan kejang-kejang. Bila salah satu dari tanda tersebut terjadi, sebaiknya, segera membatalkan puasa dengan minum air gula dan dilanjutkan makan. Pemantauan kadar gula darah penting selama Ramadhan untuk menghindari kemungkinan terjadinya hipoglikemia.

Penyandang DM bolehkan Puasa ?
Berpuasa bagi penyandang DM memerlukan siasat yang khusus. Bila tidak disiasati dengan baik, yang dikhawatirkan adalah resiko terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah dibawah normal)  akibat tidak adanya asupan makanan selama berpuasa. Bisa juga terjadi resiko hiperglikemia  karena makan yang berlebihan setelah berbuka puasa.

Menurut Dr.Dante Saksono Harbuwono,Sp.PD-KEMD, staf divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, penyandang dengan kadar gula darah terkendali bias aman berpuasa. Maksud dari kadar gula darah terkendali adalah kadar gula darah dapat dipertahankan kurang dari 110 miligram/desiliter darah selama puasa dan 160 miligram/desiliter darah selama berbuka puasa.
Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana caranya agar gula darah tetap terkendali ?Bila penyandang DM berniat puasa maka harus dilakukan secara terencana dan terpantau dengan mengkonsultasikannya kepada Dokter. Hal tersebut penting karena tidak semua penyandang DM boleh berpuasa. Penyandang DM dengan komplikasi berat misalnya gagal ginjal dan gagal jantung sebaiknya tidak berpuasa sebab dapat memperberat komplikasi yang sudah terjadi.

OBAT DIABETES ALAMI
Madu Hitam Pahit Griya Assalam merupakan obat diabetes yang bekerja secara efektif dan cepat dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes tipe II dan dapat meningkatkan stamina tubuh agar menjadi fit dan bersemangat dalam beraktifitas (tidak lesu/lemah). Madu Hitam Pahit Griya Assalam mengandung unsur kromium yang berperan sebagai obat diabetes dengan cara memperbaiki fungsi pankreas yang bertugas untuk memproduksi/mensekresi insulin untuk metabolisme gula agar dapat masuk dalam sel-sel tubuh dan tidak menumpuk pada pembuluh darah. Madu Hitam Pahit Griya Assalam juga merupakan obat diabetes yang mengandung senyawa Alkaloid yang berkhasiat untuk mengobati peradangan dalam tubuh dan memulihkan fungsi sel-sel tubuh. Madu Hitam Pahit Griya Assalam adalah obat diabetes yang banyak mengandung hemaglobin yang berkhasiat untuk mengikat oksigen untuk metabolisme tubuh sehingga berkhasiat untuk memulihkan serta menjaga stamina dan vitalitas tubuh.