Rabu, 24 April 2013

Penyebab Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi adalah gangguan kesehatan seksual yang dialami oleh pria yang ditandai dengan ereksi penis tidak berlangsung lama atau bahkan tidak bisa ereksi sama sekali.
Kondisi ereksi yang tidak maksimal ketika melakukan hubungan seks tentu akan menjadi sebuah masalah, dan akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan pasangan di atas ranjang. Kepercayaan diri sang pria pun akan sirna dan pikiran pun akan diliputi rasa stress.

Disfungsi ereksi sebenarnya bukan hanya disebabkan oleh penyakit kronis, namun juga oleh faktor psikologis dan kebiasaan hidup yang buruk. Dari sisi psikologis, pria yang mengalami tekanan hidup, seperti masalah kebutuhan ekonomi maupun karena beban pekerjaan, memiliki risiko besar terkena disfungsi ereksi. Sementara itu, perilaku buruk sehari-hari seperti merokok, pecandu obat-obat terlarang, minum alkohol, dan begadang, turut menyumbang gejala disfungsi ereksi.

Dari segi medis, terdapat sejumlah penyakit kronis yang bisa mengakibatkan pria terkena disfungsi ereksi sementara maupun permanen. Disfungsi ereksi sementara terjadi bila penis pria masih mampu mengalami morning erection atau ereksi pada saat bangun tidur di pagi hari, sementara untuk melakukan hubungan seks di waktu lainnya tidak mampu ereksi. Sedangkan disfungsi ereksi permanen adalah kondisi penis tidak mampu ereksi sama sekali walaupun saat bangun tidur di pagi hari.

Berikut ini daftar penyakit yang menyebabkan disfungsi ereksi :

Peyronie
Penyakit ini dialami oleh pria yang ditandai dengan tumbuhnya plak, sebuah lapisan kulit yang mengeras, pada bagian kulit sekitar penis. Plak muncul bukan hanya pada bagian luar kulit, namun juga tumbuh pada jaringan erektil penis, sehingga mengganggu aliran darah menuju ujung penis. Penyakit Peyronie mengurangi kemampuan penis untuk mempertahankan ereksi, bahkan bisa menghentikan fungsi ereksi sama sekali.

Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah salah satu penyakit yang membahayakan pria. Mereka yang menghidap hipertensi memiliki tekanan darah di atas kondisi normal sehingga mengganggu aktifitas fisik sehari-hari.
Aktifitas seksual penderita hipertensi mengalami hambatan karena penis mereka tidak bisa ereksi maksimal akibat penggunaan obat-obat penyembuh yang mengandung anabolic steroid. Selain itu, hipertensi biasanya juga diikuti oleh penyakit jantung yang menganggu sistem pernapasan pria.

Stroke
Penyakit stroke pada umumnya terjadi pada pria lanjut usia, walau sebagian menyerang pria usia muda. Stroke ditandai dengan penyumbatan atau pembekuan pembuluh darah menuju otak. Akibatnya adalah kematian sebelah anggota tubuh, termasuk fungsi seksual pria. Disfungsi ereksi terjadi pada pria penderita penyakit stroke karena aliran darah yang terhambat bukan hanya menuju otak, namun juga mempengaruhi sistem jaringan darah lainnya, terutama aliran darah menuju penis.

Jantung
Penyakit jantung terjadi akibat pembuluh darah tidak dapat memompa darah menuju jantung untuk mengedarkan oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh tubuh. Penyakit ini terjadi disebabkan oleh penyempitan maupun pembuluh darah yang buntu akibat kadar kolesterol tinggi. Pria yang terkena penyakit jantung dalam tubuhnya memiliki sistem peredaran darah yang tidak lancar. Hal ini mempengaruhi peredaran darah dalam jaringan erektil sehingga penis tidak mampu ereksi maksimal.

Diabetes mellitus
Diabetes mellitus memberikan kontribusi besar bagi terjadinya disfungsi ereksi pada seorang pria, karena pria pengidap diabetes umumnya memiliki energi yang berada di bawah level normal. Sebagian glukosa dalam darah pengidap penyakit gula darah (kencing manis) tidak mampu diubah menjadi energi, karena kadar hormon insulin dalam tubuh mereka rendah.
Yang lebih mengerikan adalah jika penderita diabetes basah terkena luka maka penyembuhannya hanya bisa dilakukan melalui amputasi. Bila hal ini terjadi pada organ reproduksi pria, khususnya wilayah sekitar penis, maka bisa dipastikan kesehatan seksual pria tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Kanker
Disfungsi ereksi bisa terjadi kepada penderita kanker disebabkan oleh penggunaan obat-obatan penyembuh yang mengandung anti-androgen. Obat ini biasanya digunakan untuk penyembuhan penyakit kanker saluran kencing dan pembesaran prostat. Obat anti-androgen memang mampu menyembuhkan penyakit kanker, namun cara kerjanya berlawanan dengan sistem produksi hormon, sehingga mengurangi kejantanan pria.
Jangan lupakan pula pengaruh penyakit kejiwaan yang mungkin terjadi kepada pria. Tekanan hidup yang berat menjadi penyebab utama mengapa pria mengalami stres dan menurunkan gairah berhubungan seksual.
Hindari melakukan pembicaraan serius terkait masalah keuangan pada saat Anda berada di atas ranjang sehingga pikiran pria lebih rileks. Kebiasaan baik seperti olahraga rutin dan mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang harus selalu dilakukan agar pria terhindar dari kemungkinan terkena penyakit penyebab disfungsi ereksi.