Rabu, 05 September 2012

Hiperglikemia Postprandial


Waspadai Melonjaknya Kadar Gula Darah Setelah Makan
Gula darah harus diturunkan sehingga mencapai batas normal

Diabetes Melitus (DM) terus menarik perhatian dunia. Penyebabnya tak lain karena jumlah penderitanya yang semakin tinggi. Apalagi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Diabetes Melitus (DM) merupakan penyebab kematian keempat di dunia dan bertanggung jawab atas lebih dari tiga juta kematian setiap tahunnya.

Diabetes Melitus juga merupakan factor resiko yang dapat meningkatkan kematian akibat penyakit kardiovaskuler sebesar satu sampai empat kali lipat. Diabetes Melitus memang diyakini berkaitan erat dengan meningkatnya resiko penyakit kardiovaskuler, dimana kebanyakan penderita dengan prediabetes dan diabetes mellitus tipe 2 meninggal karena penyakit kardiovaskuler.

Menurut Ketua Divisi Endokrin dan Metabolisme, Departemen Penyakit dalam FKUI, Prof.DR.dr.Sidartawan Soegondo, SpPD, KEMD, FACE, penyandang diabetes mellitus harus mewaspadai resiko hiperglikemia postprandial

Hiperglikemia postprandial merupakan kadar gula darah dua jam sesudah makan yang melebihi nilai normal. Berdasarkan consensus diabetes tahun 2002, dalam keadaan normal, kadar gula darah dua jam sesudah makan nilainya kurang dari 200 mg/dl. Para individu dengan diabetes mellitus, kadarnya melebihi atau sama dengan 200 mg/dl.

Kadar gula darah yang tinggi berbahaya bagi penderita diabetes mellitus dan kelompok pradiabetes karena berhubungan dengan komplikasi pembuluh darah besar. Untuk itu, International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2007 membuat panduan (guideline) agar mewaspadai hiperglikemia postprandial terhadap resiko penyakit kardiovaskuler. Menurut IDF, menurunnya kadar gula darah akan mengurangi resiko komplikasi pembuluh darah, misalnya stroke atau penyakit kardiovaskuler.

Adapun target kadar gula darah yang diturunkan dua jam setelah makan harus kurang  dari 140 mg/dl. Selain itu, penting pula memperhatikan nilai hemoglobin A1c (HbA1c) dan kadar gula darah puasa. Nilai HbA1c atau gambaran rata-rata kadar gula darah selama dua bulan, idealnya kurang dari 1,5%, sementara kadar gula darah puasa kurang dari 100 mg/dl. Permasalahannya adalah, untuk mencapai target tersebut tidaklah mudah. Apalagi orang dengan hiperglikemia postprandial setelah makan akan memiliki kadar gula darah yang meningkat cepat. Untuk menurunkannya, mau tidak mau, menggunakan obat diabetes mellitus.

OBAT DIABETES ALAMI
Madu Hitam Pahit Griya Assalam merupakan obat diabetes yang bekerja secara efektif dan cepat dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes tipe II dan dapat meningkatkan stamina tubuh agar menjadi fit dan bersemangat dalam beraktifitas (tidak lesu/lemah). Madu Hitam Pahit Griya Assalam mengandung unsur kromium yang berperan sebagai obat diabetes dengan cara memperbaiki fungsi pankreas yang bertugas untuk memproduksi/mensekresi insulin untuk metabolisme gula agar dapat masuk dalam sel-sel tubuh dan tidak menumpuk pada pembuluh darah. Madu Hitam Pahit Griya Assalam juga merupakan obat diabetes yang mengandung senyawa Alkaloid yang berkhasiat untuk mengobati peradangan dalam tubuh dan memulihkan fungsi sel-sel tubuh. Madu Hitam Pahit Griya Assalam adalah obat diabetes yang banyak mengandung hemaglobin yang berkhasiat untuk mengikat oksigen untuk metabolisme tubuh sehingga berkhasiat untuk memulihkan serta menjaga stamina dan vitalitas tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar