Kamis, 06 September 2012

Pengelolaan Diabetes Melitus

Pengelolaan Diabetes Melitus Yang Rasional
Diabetes Melitus (DM) jika tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan berbagai komplikasi, misalnya penyakit serebrovaskuler, jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai, penyakit di mata, ginjal dan saraf.Jika kadar glukosa darah dapat dikendalikan dengan baik, diharapkan semua komplikasi tersebut dapat dicegah, paling tidak dihambat.

Menurut Prof.DR.Dr. Sarwono Waspadji, SpPD-KEMD, dalam keadaan normal glukosa diatur sedemikian rupa oleh insulin yang diproduksi oleh sel beta pankreas, sehingga kadarnya dalam darah selalu dalam batas aman, baik pada keadaan sebelum makan maupun setelah makan. Kadar glukosa darah selalu stabil sekitar 70-140 mg/dl. Pada keadaan diabetes melitus, tubuh kekurangan insulin sehingga pengaturan kadar glukosa darah menjadi kacau.

Gejala diabetes melitus sangat khas, yakni sering kencing, lemas, sering mengantuk dan berat badan menurun. Kalau hal itu dibiarkan berlarut-larut maka dapat berakibat terjadinya kegawatan diabetes melitus yaitu ketoasidosis diabetik yang sering mengakibatkan kematian.

Kasus diabetes melitus yang terbanyak dijumpai adalah diabetes melitus tipe 2 yang umumnya memiliki latar belakang, kelainan berupa resistensi insulin. Kasus diabetes melitus tipe 1 yang memiliki latar belakang kelainan berupa kurangnya insulin secara absolut akibat proses autoimun tidak begitu banyak ditemukan di Indonesia.

Mengelola diabetes melitus dalam jangka pendek tujuannya untuk menghilangkan keluhan/gejala diabetes melitus dan mempertahankan rasa nyaman serta sehat. Dalam jangka panjang, tujuannya untuk mencegah komplikasi baik makroangiopati, mikroangiopati maupun neuropati dengan tujuan akhir menurunkan kecacatan dan kematian akibat diabetes melitus.

Dalam mengelola diabetes melitus, langkah pertama yang harus dilakukan adalah pengelolaan non-farmakologis berupa perencanaan makanan dan kegiatan jasmani. Jika belum tercapai, dilanjutkan dengan langkah berikutnya yaitu penggunaan obat/pengelolaan farmakologis.

Pada kebanyakan kasus, umumnya dapat diterapkan langkah seperti diatas. Pada keadaan kegawatan tertentu (ketoasidosis, diabetes dengan infeksi, stress), pengelolaan farmakologis dapat langsung diberikan, umumnya berupa suntikan insulin. Tentu saja dengan tidak melupakan pengelolaan non-farmakologis.

Adapaun pilar utama pengelolaan diabetes melitus meliputi : perencanaan makanan, latihan fisik, pengelolaan farmakologis, dan penyuluhan berupa edukasi kepada masyarakat.


OBAT DIABETES ALAMI
Madu Hitam Pahit Griya Assalam merupakan obat diabetes yang bekerja secara efektif dan cepat dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes tipe II dan dapat meningkatkan stamina tubuh agar menjadi fit dan bersemangat dalam beraktifitas (tidak lesu/lemah). Madu Hitam Pahit Griya Assalam mengandung unsur kromium yang berperan sebagai obat diabetes dengan cara memperbaiki fungsi pankreas yang bertugas untuk memproduksi/mensekresi insulin untuk metabolisme gula agar dapat masuk dalam sel-sel tubuh dan tidak menumpuk pada pembuluh darah. Madu Hitam Pahit Griya Assalam juga merupakan obat diabetes yang mengandung senyawa Alkaloid yang berkhasiat untuk mengobati peradangan dalam tubuh dan memulihkan fungsi sel-sel tubuh. Madu Hitam Pahit Griya Assalam adalah obat diabetes yang banyak mengandung hemaglobin yang berkhasiat untuk mengikat oksigen untuk metabolisme tubuh sehingga berkhasiat untuk memulihkan serta menjaga stamina dan vitalitas tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar