Minggu, 04 Maret 2012

Mendiagnosa Diabetes Melitus

Mendiagnosis Diabetes Melitus
Diagnosis diabetes ditegakkan berdasarkan gejalanya yaitu 3P (polidipsi, polifagi, poliuri) dan hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan kadar gula darah yang tinggi (tidak normal). Untuk mengukur kadar gula darah, contoh darah biasanya diambil setelah penderita berpuasa selama 8 jam atau bisa juga diambil setelah makan.

Perlu perhatian khusus bagi penderita yang berusia di atas 65 tahun. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan setelah berpuasa dan jangan setelah makan karena usia lanjut memiliki peningkatan gula darah yang lebih tinggi.

Kriteria Diagnostik Gula darah (mg/dL)

Bukan Diabetes
Pra Diabetes
Diabetes
Puasa
< 110
110-125
> 126
Sewaktu
< 110
110-199
> 200

Pemeriksaan darah lainnya yang bisa dilakukan adalah tes toleransi glukosa. Tes ini dilakukan pada keadaan tertentu, misalnya pada wanita hamil. Hal ini untuk mendeteksi diabetes yang sering terjadi pada wanita hamil.

Penderita berpuasa dan contoh darahnya diambil untuk mengukur kadar gula darah puasa. Lalu penderita diminta meminum larutan khusus yang mengandung sejumlah glukosa dan 2-3 jam kemudian contoh darah diambil lagi untuk diperiksa.

Hasil glukosa contoh darah dibandingkan dengan kriteria diagnostik gula darah terbaru yang dikeluarkan oleh PERKENI tahun 2006.

Sebelum berkembang menjadi diabetes tipe 2, biasanya selalu menderita pra-diabetes, yang memiliki gejala tingkat gula darah lebih tinggi dari normal tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosa diabetes. Setidaknya 20% dari populasi usia 40 hingga 74 tahun menderita pra-diabetes.

Penelitian menunjukkan beberapa kerusakan dalam jangka panjang, terutama pada jantung dan sistem peredaran darah selama pra-diabetes ini. Dengan pre-diabetes, anda akan memiliki resiko satu setengah kali lebih besar terkena penyakit jantung. Saat Anda menderita diabetes, maka risiko naik menjadi 2 hingga 4 kali.

Akan tetapi, pada beberapa orang yang memiliki pra-diabetes, kemungkinan untuk menjadi diabetes dapat ditunda atau dicegah dengan perubahan gaya hidup. Diabetes dan pra-diabetes dapat muncul pada orang-orang dengan umur dan ras yang beragam, tetapi ada kelompok tertentu yang memiliki resiko lebih tinggi.

OBAT DIABETES
Madu Hitam Pahit Griya Assalam merupakan obat diabetes yang bekerja secara efektif dan cepat dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes tipe II dan dapat meningkatkan stamina tubuh agar menjadi fit dan bersemangat dalam beraktifitas (tidak lesu/lemah). Madu Hitam Pahit Griya Assalam mengandung unsur kromium yang berperan sebagai obat diabetes dengan cara memperbaiki fungsi pankreas yang bertugas untuk memproduksi/mensekresi insulin untuk metabolisme gula agar dapat masuk dalam sel-sel tubuh dan tidak menumpuk pada pembuluh darah. Madu Hitam Pahit Griya Assalam juga merupakan obat diabetes yang mengandung senyawa Alkaloid yang berkhasiat untuk mengobati peradangan dalam tubuh dan memulihkan fungsi sel-sel tubuh. Madu Hitam Pahit Griya Assalam adalah obat diabetes yang banyak mengandung hemaglobin yang berkhasiat untuk mengikat oksigen untuk metabolisme tubuh sehingga berkhasiat untuk memulihkan serta menjaga stamina dan vitalitas tubuh.

Sabtu, 03 Maret 2012

Ketoasidosis Diabetikum

Ketoasidosis Diabetikum
Pada penderita diabetes tipe 1, terjadi suatu keadaan yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum. Meskipun kadar gula di dalam darah tinggi tetapi sebagian besar sel tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin, sehingga sel-sel ini mengambil energi dari sumber yang lain.

Sumber untuk energi dapat berasal dari lemak tubuh. Sel lemak dipecah dan menghasilkan keton, yang merupakan senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan darah menjadi asam (ketoasidosis).

Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan berkemih yang berlebihan, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernafasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah.
Bau nafas penderita tercium seperti bau aseton. Tanpa pengobatan, ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam.

Bahkan setelah mulai menjalani terapi insulin, penderita diabetes tipe 1 bisa mengalami ketoasidosis jika mereka melewatkan satu kali penyuntikan insulin atau mengalami stres akibat infeksi, kecelakaan atau penyakit yang serius.

Penderita diabetes tipe 2 bisa tidak menunjukkan gejala-gejala selama beberapa tahun. Jika kekurangan insulin semakin parah, maka timbullah gejala yang berupa sering berkemih dan sering merasa haus. Jarang terjadi ketoasidosis.

Jika kadar gula darah sangat tinggi (sampai lebih dari 1.000 mg/dL, biasanya terjadi akibat infeksi atau obat-obatan), maka penderita akan mengalami dehidrasi berat, yang bisa menyebabkan kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu keadaan yang disebut koma hiperglikemik-hiperosmolar non-ketotik.
OBAT DIABETES
Madu Hitam Pahit Griya Assalam merupakan obat diabetes yang bekerja secara efektif dan cepat dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes tipe II dan dapat meningkatkan stamina tubuh agar menjadi fit dan bersemangat dalam beraktifitas (tidak lesu/lemah).

Jumat, 02 Maret 2012

Membaca Gejala Diabetes

Membaca Gejala Diabetes
Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan dikeluarkan melalui air kemih.

Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri). Akibatnya, maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi).

Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, sehingga penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi).

Gejala lainnya adalah pandangan kabur, pusing, mual dan berkurangnya ketahanan tubuh selama melakukan olah raga. Penderita diabetes yang gula darahnya kurang terkontrol lebih peka terhadap infeksi.

 OBAT DIABETES
Madu Hitam Pahit Griya Assalam merupakan obat diabetes yang bekerja secara efektif dan cepat dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes tipe II dan dapat meningkatkan stamina tubuh agar menjadi fit dan bersemangat dalam beraktifitas (tidak lesu/lemah).

Rabu, 29 Februari 2012

Kegemukan Memicu Diabetes dan Penyakit Jantung

KEGEMUKAN MEMICU PENYAKIT
Menurut studi jangka panjang terhadap 37.674 tentara di Angkatan Bersenjata  (IDF) yang diikuti sejak usia 17 tahun selama rata-rata 17 tahun, berat badan di usia remaja meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung koroner di usia dewasa. Dalam studi yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine (April, 2011), BMI peserta dicatat pada awal penelitian dan setiap tahun kemudian. Selama masa tindak lanjut, BMI rata-rata peserta meningkat dengan laju 0,2 hingga 0,3 unit per tahun, mencapai rata-rata kenaikan berat badan sekitar 15 kg antara usia 17 dan 30. Dalam periode itu, 1173 peserta mengembangkan diabetes dan 327 mengembangkan penyakit jantung koroner.

Para peneliti menemukan bahwa risiko untuk mengembangkan diabetes dan penyakit jantung koroner meningkat setiap kenaikan BMI, bahkan jika BMI masih dalam batas normal (di bawah 25). Risiko tersebut independen terhadap faktor risiko lain untuk kedua penyakit, termasuk usia, glukosa darah puasa, lipid darah, tekanan darah, merokok, kebiasaan olahraga dan riwayat keluarga. Setiap peningkatan 1 unit BMI, risiko diabetes pada masa dewasa awal meningkat 10% dan risiko penyakit jantung meningkat 12%. Peningkatan risiko melonjak signifikan pada BMI di usia 17 melebihi 23,3 untuk penyakit diabetes dan melebihi 20,8 untuk penyakit jantung. Untuk diabetes, BMI di usia 17 meramalkan risiko terutama karena terkait dengan BMI di kemudian hari. Namun, untuk penyakit jantung, baik BMI pada masa remaja maupun BMI pada masa dewasa secara independen satu sama lain meramalkan risiko penyakit ini. Artinya, bila Anda kegemukan di usia 17 tahun, kemudian di usia dewasa Anda menjadi ramping, Anda memiliki risiko penyakit jantung koroner lebih tinggi dibandingkan dengan remaja kurus yang tumbuh menjadi dewasa ramping. Benih-benih penyakit jantung koroner berkembang sejak masa muda dan untuk waktu yang lama.

“Studi ini penting karena menunjukkan hubungan berbeda antara BMI dengan dua penyakit yang terjadi khususnya di masa dewasa awal. Studi sebelumnya tidak tegas mengkonfirmasi hubungan antara BMI pra-dewasa dengan penyakit di masa dewasa awal, walaupun anak-anak yang obesitas ekstrim memang lebih cenderung menjadi orang dewasa gemuk yang berisiko tinggi diabetes dan penyakit jantung,” jelas Prof Assaf Rudich, salah seorang peneliti.
 Madu Hitam Pahit Griya Assalam mengandung unsur Cromium yang sangat bermanfaat untuk memulihkan fungsi kelenjar Pankreas sehingga produksi Insulin menjadi normal dan mencegah resistensi insulin pada diabetes tipe II, dengan demikian gula dapat dimetabolisme dalam tubuh dan tidak menumpuk di dalam darah.

OBAT DIABETES
Madu Hitam Pahit Griya Assalam merupakan obat diabetes yang bekerja secara efektif dan cepat dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes tipe II dan dapat meningkatkan stamina tubuh agar menjadi fit dan bersemangat dalam beraktifitas (tidak lesu/lemah).

Komplikasi Diabetes Jangka Panjang

KOMPLIKASI DIABETES JANGKA PANJANG
Bila Anda mengidap diabetes, pengendalian gula darah secara disiplin adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar. Anda harus melakukannya. Glukosa darah yang tinggi terus-menerus dapat menimbulkan komplikasi berupa kerusakan pembuluh darah kecil (efek mikrovaskuler) dan pembuluh darah besar (efek makrovaskuler). Kerusakan pada masing-masing jenis pembuluh darah itu menimbulkan gejala dan keluhan yang berbeda. Sebagian penderita diabetes kronis mengalami kerusakan pada kedua jenis pembuluh darah, sebagian lainnya hanya mengalami kerusakan pada salah satunya.

1. Efek mikrovaskuler

Gejala kerusakan pembuluh-pembuluh darah halus terutama terjadi pada mata, ginjal, dan saraf:
  • Kerusakan retina mata (retinopati). Ada jutaan pembuluh darah kecil (kapiler) di retina mata yang dapat rusak oleh glukosa darah yang terus-menerus tinggi. Retina adalah lapisan tipis di bagian belakang mata.  Fungsinya adalah mengubah cahaya yang masuk mata menjadi sinyal saraf yang dikirim ke otak. Kerusakan retina terjadi secara bertahap. Pada awalnya, pembuluh darah di mata menjadi lebih besar di tempat-tempat tertentu (disebut mikroaneurisma). Pembuluh darah juga bisa tersumbat dan pecah sehingga cairan bisa bocor ke retina. Pada tahap selanjutnya, pembuluh-pembuluh darah baru mulai tumbuh di mata. Pembuluh tersebut rapuh dan mudah mengalami perdarahan. Bekas luka yang awalnya kecil kemudian terus berkembang, baik di retina dan di bagian lain dari mata (vitreous).  Akibatnya, berbagai masalah penglihatan seperti kehilangan ketajaman, kehilangan penglihatan warna, dan bahkan kebutaan total dapat terjadi. Yang terakhir ini terjadi ketika pembuluh- pembuluh darah kecil bocor parah sehingga darah mengalir deras keluar dan menutupi sebagian besar retina. Sel-sel retina menjadi rusak permanen. Manifestasi spesifik dari kerusakan pembuluh kapiler di mata pada penderita diabetes disebut retinopati diabetik. Tingkat keparahannya sangat bervariasi pada masing-masing orang.
  • Kerusakan ginjal (nefropati). Di ginjal, proses yang sama terjadi terhadap jutaan filter sangat halus yang disebut glomerulus (jamak: glomeruli). Filter tersebut dalam kondisi normal terdiri dari pembuluh-pembuluh darah sangat halus yang secara selektif meloloskan sampah dari pembuluh darah dan mengumpulkannya di dalam urin, sementara zat-zat berguna dalam darah seperti protein, antibodi, dan lainnya ditahan untuk dikembalikan ke dalam aliran darah. Akibat diabetes kronis, pembuluh-pembuluh darah di glomeruli mengalami kebocoran sehingga meloloskan zat-zat yang berguna ke dalam urin. Selain itu, sel-sel pembentuk glomeruli mulai mati. Kondisi ini disebut nefropati diabetik. Bila berlanjut, kerusakan jutaan glomeruli ini menyebabkan gagal ginjal. Diabetes adalah salah satu penyebab paling umum terjadinya gagal ginjal.
  • Kerusakan saraf (neuropati). Neuropati diabetik adalah komplikasi umum dari diabetes. Sekitar 50% penderita diabetes pada akhirnya mengembangkan kerusakan saraf. Kerusakan ini dapat bersifat sementara atau permanen. Kerusakan saraf yang disebabkan oleh penurunan aliran darah dan kadar gula darah tinggi tersebut dapat memengaruhi saraf di tengkorak (saraf kranial) atau saraf di kolom tulang belakang dan cabang-cabangnya. Penderita komplikasi neuropati diabetik lebih mungkin untuk mengalami cedera kaki. Hal itu karena mereka tidak merasakan sakit, panas, dingin, atau tekanan di kaki akibat matinya sensor saraf. Bila kaki mereka terluka, mereka tidak menyadarinya sehingga berkembang menjadi infeksi. Neuropati diabetik otonom memengaruhi saraf yang mengatur fungsi organ vital, termasuk jantung dan lambung.

2. Efek makrovaskuler

Gula darah yang tinggi mempercepat proses aterosklerosis pada pembuluh-pembuluh darah besar seperti aorta, arteri koroner, atau arteri yang memasok darah ke kaki dan otak. Akibatnya, risiko serangan jantung dan stroke jauh lebih besar pada penderita diabetes daripada non-penderita yang memiliki usia, ras, berat badan, dan jenis kelamin yang sama.

 Madu Hitam Pahit Griya Assalam mengandung unsur Cromium yang sangat bermanfaat untuk memulihkan fungsi kelenjar Pankreas sehingga produksi Insulin menjadi normal dan mencegah resistensi insulin pada diabetes tipe II, dengan demikian gula dapat dimetabolisme dalam tubuh dan tidak menumpuk di dalam darah.
Madu Hitam Pahit Griya Assalam merupakan obat diabetes yang bekerja secara efektif dan cepat dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes tipe II dan dapat meningkatkan stamina tubuh agar menjadi fit dan bersemangat dalam beraktifitas (tidak lesu/lemah).

Minggu, 26 Februari 2012

7 Langkah Mencegah Ulkus Diabetik


Secara umum, semakin baik pengendalian diabetes Anda, semakin kecil kemungkinan Anda untuk mengembangkan komplikasi diabetes, termasuk ulkus kaki.  Selain itu, pengelolaan hipertensi dan kolesterol darah serta faktor risiko lain akan mengurangi risiko komplikasi diabetes. Jika Anda merokok, Anda sangat disarankan untuk berhenti merokok. Merokok merusak sirkulasi dan mengurangi jumlah oksigen di dalam darah. Secara khusus, hal-hal berikut dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya ulkus:
  1. Periksa kaki Anda secara teratur setiap hari, terutama pada telapak kaki dan ruang antar jari. Minta kerabat Anda untuk membantu bila Anda memiliki masalah penglihatan sehingga tidak dapat memeriksa kaki sendiri. Perhatikan apakah ada kulit yang robek, memar, ruam, melepuh, atau kapalan. Segera konsultasikan dengan dokter bila Anda menemukan masalah di kaki yang tidak sembuh dalam beberapa hari.
  2. Cuci kaki Anda setiap hari dengan sabun yang lembut. Rendamlah kaki dengan suhu 37 ° sampai 38 ° C selama tiga sampai lima menit, lalu basuhlah dengan sabun yang lembut. Penderita diabetes dengan neuropati seringkali kurang sensitif terhadap suhu. Gunakan termometer untuk memastikan suhu air tidak terlalu tinggi.
  3. Potonglah kuku-kuku di jari kaki Anda dengan hati-hati. Mintalah bantuan kerabat jika Anda tidak mampu untuk memotong kuku Anda sendiri.
  4. Olesi kaki dengan krim pelembab agar tidak retak, terutama pada ruang di antara jari kaki.
  5. Gunakan alas kaki. Jangan berjalan tanpa alas kaki. Gunakan sandal atau sepatu yang tidak terlalu longgar atau sempit, dengan bantalan yang baik. Bila kaki Anda telah mengalami deformitas, gunakan sepatu yang telah disesuaikan dengan kaki Anda. Dokter dapat merekomendasikan sepatu yang dirancang khusus (sepatu ortopedi) sesuai dengan bentuk kaki Anda.
  6. Pilih kaus kaki dengan kandungan katun yang tinggi sehingga menyerap keringat dan tidak mudah mengiritasi.
  7. Jadwalkan kunjungan ke dokter. Pasien diabetes perlu diperiksa dokter setidaknya setahun sekali. Dokter akan memeriksa kaki Anda untuk melihat tanda-tanda awal gangguan saraf atau sirkulasi darah dan masalah kaki lainnya.
OBAT DIABETES

Madu Hitam Pahit Griya Assalam mengandung unsur Cromium yang sangat bermanfaat untuk memulihkan fungsi kelenjar Pankreas sehingga produksi Insulin menjadi normal dan mencegah resistensi insulin pada diabetes tipe II, dengan demikian gula dapat dimetabolisme dalam tubuh dan tidak menumpuk di dalam darah.
Madu Hitam Pahit Griya Assalam merupakan obat diabetes yang bekerja secara efektif dan cepat dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes tipe II dan dapat meningkatkan stamina tubuh agar menjadi fit dan bersemangat dalam beraktifitas (tidak lesu/lemah).

Kamis, 23 Februari 2012

Ulkus Kaki Diabetik

ULKUS KAKI DIABETIK
Sebagian pasien diabetes mengembangkan kondisi yang disebut ulkus kaki diabetik. Kulit mengalami kerusakan, memiliki semacam borok di mana Anda dapat melihat jaringan di bawahnya. Ulkus terutama muncul di telapak kaki.
Ulkus dapat sembuh dengan perawatan. Namun, pada kasus terburuk di mana borok meluas dan tidak kunjung sembuh, amputasi mungkin harus dilakukan agar infeksi tidak mengancam jiwa. Pencegahan dan perawatan yang tepat dapat menghindari agar hal terburuk itu tidak terjadi.

Mengapa ulkus terjadi?

Ulkus kaki diabetik disebabkan oleh komplikasi diabetes pada saraf dan/ atau pembuluh darah:
  • Kerusakan saraf. Kerusakan saraf karena diabetes menyebabkan hilangnya sensasi di kaki. Kondisi ini dikenal sebagai neuropati perifer. Saraf yang biasanya membawa sensasi rasa sakit ke otak dari kaki tidak berfungsi dengan baik. Penderita diabetes dapat mengalami luka karena menginjak sesuatu, mengenakan sepatu ketat, atau tersandung tanpa menyadarinya hingga berhari-hari atau minggu. Hilangnya sensasi juga menyebabkan berkurangnya mekanisme perlindungan terhadap kaki. Orang yang sehat akan menyadari bila terlalu banyak tekanan pada kaki dan secara otomatis menyesuaikan posisi. Tidak demikian bila saraf telah rusak. Akibatnya, selain menimbulkan luka, kaki dapat mengalami deformitas (perubahan bentuk), misalnya penebalan kulit di sebagian telapak atau tumit.
  • Penyakit pembuluh darah. Diabates dapat menyebabkan penyempitan pembuluh arteri (oklusi arteri perifer) maupun pecahnya pembuluh darah kecil (mikroangiopati). Penyempitan atau kerusakan pembuluh darah ini mengurangi aliran darah ke kaki, sehingga menyebabkan borok pada jaringan yang mati karena kekurangan nutrisi. Sirkulasi darah yang buruk juga menyebabkan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri terganggu.  Luka menjadi sulit disembuhkan dan bahkan semakin meluas.