Rabu, 29 Februari 2012

Kegemukan Memicu Diabetes dan Penyakit Jantung

KEGEMUKAN MEMICU PENYAKIT
Menurut studi jangka panjang terhadap 37.674 tentara di Angkatan Bersenjata  (IDF) yang diikuti sejak usia 17 tahun selama rata-rata 17 tahun, berat badan di usia remaja meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung koroner di usia dewasa. Dalam studi yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine (April, 2011), BMI peserta dicatat pada awal penelitian dan setiap tahun kemudian. Selama masa tindak lanjut, BMI rata-rata peserta meningkat dengan laju 0,2 hingga 0,3 unit per tahun, mencapai rata-rata kenaikan berat badan sekitar 15 kg antara usia 17 dan 30. Dalam periode itu, 1173 peserta mengembangkan diabetes dan 327 mengembangkan penyakit jantung koroner.

Para peneliti menemukan bahwa risiko untuk mengembangkan diabetes dan penyakit jantung koroner meningkat setiap kenaikan BMI, bahkan jika BMI masih dalam batas normal (di bawah 25). Risiko tersebut independen terhadap faktor risiko lain untuk kedua penyakit, termasuk usia, glukosa darah puasa, lipid darah, tekanan darah, merokok, kebiasaan olahraga dan riwayat keluarga. Setiap peningkatan 1 unit BMI, risiko diabetes pada masa dewasa awal meningkat 10% dan risiko penyakit jantung meningkat 12%. Peningkatan risiko melonjak signifikan pada BMI di usia 17 melebihi 23,3 untuk penyakit diabetes dan melebihi 20,8 untuk penyakit jantung. Untuk diabetes, BMI di usia 17 meramalkan risiko terutama karena terkait dengan BMI di kemudian hari. Namun, untuk penyakit jantung, baik BMI pada masa remaja maupun BMI pada masa dewasa secara independen satu sama lain meramalkan risiko penyakit ini. Artinya, bila Anda kegemukan di usia 17 tahun, kemudian di usia dewasa Anda menjadi ramping, Anda memiliki risiko penyakit jantung koroner lebih tinggi dibandingkan dengan remaja kurus yang tumbuh menjadi dewasa ramping. Benih-benih penyakit jantung koroner berkembang sejak masa muda dan untuk waktu yang lama.

“Studi ini penting karena menunjukkan hubungan berbeda antara BMI dengan dua penyakit yang terjadi khususnya di masa dewasa awal. Studi sebelumnya tidak tegas mengkonfirmasi hubungan antara BMI pra-dewasa dengan penyakit di masa dewasa awal, walaupun anak-anak yang obesitas ekstrim memang lebih cenderung menjadi orang dewasa gemuk yang berisiko tinggi diabetes dan penyakit jantung,” jelas Prof Assaf Rudich, salah seorang peneliti.
 Madu Hitam Pahit Griya Assalam mengandung unsur Cromium yang sangat bermanfaat untuk memulihkan fungsi kelenjar Pankreas sehingga produksi Insulin menjadi normal dan mencegah resistensi insulin pada diabetes tipe II, dengan demikian gula dapat dimetabolisme dalam tubuh dan tidak menumpuk di dalam darah.

OBAT DIABETES
Madu Hitam Pahit Griya Assalam merupakan obat diabetes yang bekerja secara efektif dan cepat dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes tipe II dan dapat meningkatkan stamina tubuh agar menjadi fit dan bersemangat dalam beraktifitas (tidak lesu/lemah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar