Sebagian pasien diabetes mengembangkan kondisi yang disebut ulkus kaki diabetik. Kulit mengalami kerusakan, memiliki semacam borok di mana Anda dapat melihat jaringan di bawahnya. Ulkus terutama muncul di telapak kaki.
Ulkus dapat sembuh dengan perawatan. Namun, pada kasus terburuk di mana borok meluas dan tidak kunjung sembuh, amputasi mungkin harus dilakukan agar infeksi tidak mengancam jiwa. Pencegahan dan perawatan yang tepat dapat menghindari agar hal terburuk itu tidak terjadi.
Mengapa ulkus terjadi?
Ulkus kaki diabetik disebabkan oleh komplikasi diabetes pada saraf dan/ atau pembuluh darah:- Kerusakan saraf. Kerusakan saraf karena diabetes menyebabkan hilangnya sensasi di kaki. Kondisi ini dikenal sebagai neuropati perifer. Saraf yang biasanya membawa sensasi rasa sakit ke otak dari kaki tidak berfungsi dengan baik. Penderita diabetes dapat mengalami luka karena menginjak sesuatu, mengenakan sepatu ketat, atau tersandung tanpa menyadarinya hingga berhari-hari atau minggu. Hilangnya sensasi juga menyebabkan berkurangnya mekanisme perlindungan terhadap kaki. Orang yang sehat akan menyadari bila terlalu banyak tekanan pada kaki dan secara otomatis menyesuaikan posisi. Tidak demikian bila saraf telah rusak. Akibatnya, selain menimbulkan luka, kaki dapat mengalami deformitas (perubahan bentuk), misalnya penebalan kulit di sebagian telapak atau tumit.
- Penyakit pembuluh darah. Diabates dapat menyebabkan penyempitan pembuluh arteri (oklusi arteri perifer) maupun pecahnya pembuluh darah kecil (mikroangiopati). Penyempitan atau kerusakan pembuluh darah ini mengurangi aliran darah ke kaki, sehingga menyebabkan borok pada jaringan yang mati karena kekurangan nutrisi. Sirkulasi darah yang buruk juga menyebabkan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri terganggu. Luka menjadi sulit disembuhkan dan bahkan semakin meluas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar